Jumat, 15 Mei 2015

Ventilasi Alami (studio perancangan arsitektur 2)

Kenyamanan termal adalah suatu kondisi yang dialami oleh manusia akibat pengaruh dari lingkungannya. Kondisi tersebut antara lain dipengaruhi oleh suhu udara, kecepatan angin, dan kelembaban udara. Pada sebuah rumah tinggal, ketiga hal tersebut dapat dikondisikan dengan dua macam cara, yaitu secara alami dan buatan. Dengan desain pengkondisian udara alami yang tepat, maka sebetulnya kita tidak memerlukan AC di rumah. Dengan adanya ventilasi alami akan diperoleh kenyamanan termal dan kenyamanan udara. Kenyamanan udara adalah tersedianya udara yang segar, bersih dan tidak berbau.


Sebelum mulai merancang suatu bangunan, terutama rumah tinggal, sebaiknya sudah dinentukan terlebih dahulu sistem ventilasi utama yang akan digunakan. Apakah ventilasi alami atau ventilasi buatan. Karena hasil desain bangunan untuk kedua jenis sistem pengkondisian udara tersebut bisa sangat berbeda satu sama lain.

Hal-hal apa sajakah yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan pengkondisian udara di dalam rumah secara alami ?

1. Orientasi Bangunan.

Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari, terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).

2. Perbanyak bukaan.

Bukaan atau ventilasi udara yang dianjurkan adalah paling tidak sebesar 15% dari luas lantai bangunan.

3. Atur letak bukaan.

Ventilasi udara haruslah berada di kedua sisi bangunan atau ruangan. Tidak akan banyak manfaatnya apabila bukaan hanya berada di salah satu sisi bangunan. Udara luar tidak akan bisa masuk ke dalam rumah bila tidak ada lubang yang lain untuk jalan keluar udara. Jadi, harus dihindari memanfaatkan seluruh kavling hingga ke belakang. Sisakan sedikit bagian kavling di belakang rumah yang terbuka hingga ke atas, supaya terjadi ventilasi silang. Dalam satu ruangan pun, sebaiknya, jendela/bukaan tidak berada pada sisi yang sama. Misalkan suatu bidang dinding mempunyai jendela di sisi sebelah kiri, sebaiknya bidang dinding yang berseberangan mempunyai jendela di sisi kanan. Dengan konfigurasi seperti ini, diharapkan seluruh bagian rumah/ ruangan akan tersentuh oleh aliran udara.

Jenis-Jenis Ventilasi Alami.

Menurut cara membukanya, ventilasi alami ada 2 macam. Yaitu ventilasi alami yang terbuka permanen, ataupun ventilasi alami temporer yang dapat dibuka dan ditutup. Sebaiknya, sebuah rumah mempunyai keduanya. Ventilasi permanen untuk menjamin pertukaran udara minimal setiap hari, ventilasi temporer untuk difungsikan apabila memerlukan kondisi penghawaan yang lebih baik, misalnya ketika jumlah penghuni rumah sedang banyak, atau ketika cuaca sangat panas. Nah lalu apa saja jenis-jenis ventilasi alami, baik permanen ataupun temporer ?
Jendela biasa.
Jendela boven. Boven biasanya berada di atas kusen, bisa menjadi satu atau terpisah. Boven ada beberapa macam, ada boven yang mempunyai daun seperti jendela biasa, ada boven yang diisi dengan 2 bilah kaca yang menyisakan celah udara di antaranya seperti yang banyak dipakai di kamar mandi, atau boven yang yang diisi dengan ram kayu. Ram kayu berguna untuk faktor keamanan, yaitu supaya tidak ada orang yang bisa menerobos masuk melalui lubang boven.
Jalusi/krepyak. Adalah bilah-bilah kayu yang terpasang permanen di kusen. Celah-celah di antara bilah-bilah inilah yang akan menjadi lubang untuk aliran udara alami.
kaca naco. Kaca naco adalah jendela yang kacanya dibagi menjadi beberapa segmen dan mempunyai mekanisme yang bisa digerakkan membuka dan menutup. Kaca naco mempunyai kelemahan berupa faktor keamanan yang tidak terlalu baik. Selain itu, kaca naco termasuk kurang ekonomis.
Loster. Loster adalah sebutan untuk ornamen yang mengisi lubang ventilasi di dinding. Kegunaan loster sama seperti ram, yaitu untuk memperkecil ukuran lubang karena faktor keamanan. Loster sendiri terbuat dari berbagai macam bahan :
Loster kayu. Seperti halnya kusen, loster kayu memerlukan finishing. Finishing loster kayu bisa mempergunakan cat kayu, politur, atau melamin.
Loster beton. Biasanya berharga paling murah. Loster beton pun mempunyai kualitas yang bermacam-macam. Ada yang halus, ada yang kasar. Ada yang mempunyai satu sisi, ada yang mempunyai 2 sisi. Loster beton terbuat dari campuran semen, air, dan pasir yang dipress. Kekuatan loster beton tentu tergantung kekuatan dan banyaknya semen yang menjadi campurannya. Finishing loster beton biasanya hanya menggunakan cat tembok biasa.
Loster keramik. Loster keramik cocok bagi rumah yang bergaya unik dan etnik. Loster keramik tidak memerlukan finishing lagi.
Loster tanpa pengisi. Ada juga loster yang hanya merupakan lubang di tembok saja, dan tidak diisi dengan bahan pengisi apapun. Syaratnya adalah lubang tersebut tidak mempunyai lebar lebih dari 15 cm. Pertimbangannya adalah faktor keamanan.

Dengan memaksimalkan penggunaan ventilasi alami, kita paling tidak akan mengurangi penggunaan AC. Tidak perlu bicara terlalu jauh mengenai penghematan energi pemanasan global, dengan mengurangi pemakaian AC, tentu akan mengurangi tagihan listrik kita setiap bulan bukan ?

Septana Bagus Pribadi, ST, MT

Staff Pengajar Jurusan Arsitektur FT Undip

Artikel ini diterbitkan di Rubrik Bale, Harian Suara Merdeka



















https://septanabp.wordpress.com/2013/06/05/ventilasi-alami/

0 komentar :

Posting Komentar